Oleh: Duladi •
Muslim kerap menghina agama Kristen dan agama lain, tapi tidak ada umat dari agama itu yang membalas dengan aksi brutal. Sebaliknya, jika ada orang bicara jujur tentang Islam, terutama tentang nabinya, dianggap sebagai penghinaan dan ini membuat muslim membalas dengan aksi brutal.
Biasanya muslim membuat pernyataan-pernyataan ejekan seperti begini contohnya,
“Kolor Yesus tidak pernah dicuci”, “Yesus telanjang kayak tarzan”, dan kalimat-kalimat lain yang nadanya seperti ungkapan frustasi seorang anak kecil, jauh dari ucapan orang terpelajar dan intelek.
Secara psikologis, ejekan-ejekan yang sifatnya frontal, lebih bisa diabaikan daripada ucapan-ucapan jujur yang sesuai fakta. Semua orang tahu kalau ucapan-ucapan muslim di atas adalah ejekan frontal yang sifatnya mau cari ribut semata, bila ditanggapi berarti orang yang menanggapi sama gilanya, sama childish-nya, sama kayak anak ingusan.
Maka orang-orang kristen, termasuk anda, bisa mengabaikan semua ucapan itu, malah ada yang tersenyum dan bukannya marah.
Berbeda dengan ucapan-ucapan jujur tentang Muhammad, seperti ucapan Muhammad seorang mata keranjang yang tidak mampu setia dengan 1 pasangan, bahkan babu/budak-pun di tunggangi di rumah salah satu istrinya sampai membuat sang istri (Hafsah) uring-uringan dan menuntut Muhammad bersumpah agar tidak mengulangi perbuatan bejatnya itu lagi.
Ketika ucapan ini diekspos ke tengah muslim, muslim tahu dan sangat sadar bahwa ini bukan ejekan frontal, melainkan sebuah pengungkapan fakta yang diucapkan terus terang dan apa adanya. Tetapi ini bukan fakta yang akan membuat diri mereka bangga sebagai muslim, tapi justru akan membuat mereka malu.
Islam sebagai ideologi setan tahu bagaimana caranya menutupi hal tersebut, yaitu dengan melakukan trik sulap pikiran.
Islam mengajari muslim agar bila ada orang berani berkata jujur tentang Muhammad sehingga hal itu dapat membuat diri Muhammad terhina, maka pikirkan itu sebagai SUATU FITNAH KEJI, sebuah hujatan kafir terhadap “agama” Islam, sebuah DOSA BESAR, yang lebih kejam daripada pembunuhan.
Proses beralihnya pikiran muslim dari RASA MALU menjadi RASA MARAH, diotaki sepenuhnya oleh ideologi Islam yang jahat. Jika seandainya seseorang menganut ideologi yang baik, rasa malu akan disikapi secara arif, dan bukan malah diubah menjadi kemarahan. Sikap angkuh, arogan dan bengis ini adalah pemicu utama kenapa muslim bisa begitu.
Tanpa sikap-sikap negatif yang Islam tanamkan tersebut, tak mungkin muslim sanggup menghipnotis pikirannya sendiri, tak mungkin muslim sanggup melakukan sulap terhadap pikirannya sendiri, dari semula melihat fakta diubah seolah-olah melihat FITNAH. Dari yang semula pikirannya sadar bahwa itu FAKTA yang memalukan, bisa diubah sedemikian rupa seolah-oleh ITU FITNAH.
Banyak juga orang-orang angkuh dan bengis dunia ini, yang di luar ajaran Islam juga sanggup melakukan sulap pikiran seperti muslim.
Islam itu setan, apa yang jelek-jelek dan negatif yang manusia miliki sejak zaman dahulu, mengkristal menjadi sebuah ideologi yang dinamakan “Islam”. Apa yang oleh peradaban dianggap sebagai sesuatu yang buruk, negatif, jelek, jahat, oleh setan dengan cerdiknya disulap menjadi seolah benar, suci, halal, dan diridhoi oleh allah.
Jadi, ada 2 faktor yang menjadi penyebab buruknya respon muslim terhadap kritik:
1) Faktor pertama, adalah faktor FAKTA yang tak bisa dibantah. Dan fakta itu bukan fakta yang membanggakan, tapi justru fakta yang memalukan.
Lain halnya dengan ejekan-ejekan yang bersifat kekanak-kanakan, ini biasanya dengan mudah dicuekin oleh manusia dewasa.
Saya akan beri contoh begini:
Semisal anda punya teman sifatnya yang anak kecil, dia uring-uringan terhadap anda, lalu dengan frontal dia berkata, “Dasar anak tikus, ayahmu berewok, muka tikus, ibumu kayak babi.”
Anda pertama kali mendengar ucapan itu mungkin ingin marah, setelah dipikir-pikir, anda sadar bahwa ucapan-ucapan itu berisi ejekan yang jauh dari fakta, hanya bermaksud untuk cari gara-gara saja supaya anda menanggapinya dan terjadilah BENTROK FISIK. Anda dengan bijak bisa mengabaikan perkataan teman anda yang childish itu.
Tapi akan berbeda, jika teman anda mengungkapkan sesuatu fakta yang sulit anda bantah, semisal dia mengatakan di depan semua teman anda :
“Ibu orang ini pernah dipanggil polisi karena mencuri barang di toko swalayan.” Padahal teman-teman anda sebelumnya tidak ada yang tahu. Ini pasti membuat wajah anda merah padam, anda malu, tapi anda tidak bisa berbuat apa-apa.
Tetapi orang angkuh dan bengis, punya kesanggupan menghipnotis dirinya sendiri, sehingga dari RASA MALU bisa berubah menjadi RASA MARAH.
Di Islam, trik untuk menstimulasi rasa marah tersebut adalah dengan cara menyulap FAKTA menjadi seolah FITNAH.
2) Faktor kedua, adalah legalnya BERBUAT JAHAT dalam Islam. Selama hal itu dilakukan atas nama Islam, demi untuk bela agama, maka Islam mengatakan: LEGAL bin HALAL.
Jadi faktor kedua ini menjadi penyebab mengapa muslim bisa demikian mudah tersulut untuk melakukan aksi-aksi brutal tanpa dihantui perasaan bersalah.
Seperti halnya sewaktu film Da Vinci Code beredar, tidak ada orang Kristen yang ngamuk dan melakukan aksi brutal, karena film Da Vinci Code itu FIKSI, bukan FAKTA.
Lain halnya dengan video dokumenter dari Belanda yang berjudul FITNA, ini adalah fakta, dan karena itu fakta yang tak bisa dibantah lagi, seperti yang di katakan di atas, muslim yang berhati angkuh dan bengis melakukan reaksi yang sangat negatif untuk menutupi rasa malunya.
Tidak ada orang Kristen yang malu ketika Da Vinci Code ditonton muslim, sebab itu fiksi.
Tetapi jutaan umat muslim merasa malu ketika FAKTA-FAKTA mengenai Muhammad difilmkan dan ditonton oleh semua orang.
Jadi sekarang terjawab sudah, mengapa reaksi dan sifat umat Kristen berbeda dari reaksi umat muslim.
Yaitu, karena adanya 2 faktor yang sudah dijelaskan di atas, faktor FAKTA yang sulit dibantah, dan faktor HALAL-NYA BERBUAT JAHAT di dalam Islam. •
ISLAM SAHIH 