Parodi: Sang Führer dan Pengemis Yahudi Buta

Di sudut pasar di Berlin ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, “Wahai kamerad, jangan dekati Hitler, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya.”

Namun, setiap pagi sang Führer Adolf Hitler mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Führer menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah Führer. Führer melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat.

Setelah wafatnya Der Führer Adolf Hitler, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari sahabat terdekat Führer yakni Jenderal SS Heinrich Himmler berkunjung ke rumah Eva Braun yang tidak lain tidak bukan merupakan isteri Der Führer dan beliau bertanya kepadanya, “Adakah kebiasaan Führer yang belum aku kerjakan?”.

Eva Braun menjawab, “Wahai Jenderal, engkau adalah seorang Reichsführer dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum engkau lakukan kecuali satu saja”.

“Apakah Itu?”, tanya Himmler.

“Setiap pagi Führer selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada di sana”, kata Eva Braun.

Keesokan harinya Himmler pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Himmler mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya.

Ketika Himmler mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil menghardik, “Siapakah kamu?”.

Himmler menjawab, “Aku orang yang biasa (mendatangi engkau).”

“Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku”, bantah si pengemis buta itu. “Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu ia berikan padaku”, pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Himmler tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, “Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Der Führer Adolf Hitler”.

Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Himmler, dan kemudian berkata, “Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia…”

Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya berikrar di hadapan Himmler saat itu juga dan sejak hari itu bergabung dengan Nazi. •

Post a comment or leave a trackback: Trackback URL.

Comments

  • Felix  On 28 April 2014 at 00:09

    ini sih nyindir kisah dongeng muhammad & pengemis buta ya ngakak banget bacanya haha

Blog ini hanya membahas tentang ISLAM. Jika Anda berkomentar selain daripada Islam, insyaallah akan mendapat azab dari Admin yaitu DIHAPUS tanpa peringatan. Silahkan memberi komentar sesuai isi artikel. Wassalam.