Kesucian Hajar Aswad

Muslim Mencium Batu Berhala Hajar AswadDi situsnya Al-Azhar dibawah judul “Islamic Concepts”, disebutkan tentang Batu Hitam:

Sebuah Batu, hitam warnanya dengan sedikit kemerahan, ada noktah-noktah merah, panjang sekitar 30 cm dan lebar 10 cm, dipasang di dinding Kabah disudut Tenggara, punya penutup dan rangka perak.

Menurut dongeng Islam, darimana Batu Hitam ini berasal? Dan mengapa wadahnya menyerupai alat kelamin wanita? Mari kita cari jawabannya!

Diriwayatkan oleh Ibn Abu Abbas: “Hajar Aswad turun dari surga berwarna lebih putih dari susu lalu berubah warnanya jadi hitam akibat dosa-dosa bani Adam. (HR. Tirmidhi, An-Nasa’i, Ahmad, Ibnu Khuzaemah dan Al-Baihaqi).

Diceritakan bahwa Malaikat Jibril membawanya turun dari Surga, juga dikatakan bahwa batu ini muncul setelah air bah jaman Nuh dan Ibrahim menempatkannya disitu sebagai pertanda untuk memulai ritual keliling Kabah.

Beberapa pakar yang memiliki penjelasan sains bagi batu tersebut mengatakan:

Batu itu adalah meteroid yang datang dari angkasa dan terbakar sebelum mencapai bumi.

Di Semenanjung Arab banyak meteroid yang ditemukan, juga dikatakan meteroid-meteroid itu berasal dari angkasa dan berkilau sebelum terbakar dan jatuh kebumi, jadi orang-orang Arab menganggapnya sebagai batu suci karena terjadi fenomena aneh tersebut.

Menurut sejarah, ada banyak Kabah dan semua Kabah punya batu meteor demikian didalamnya, dan Kabah di Mekah adalah salah satunya yang punya batu hitam.

Apakah batu itu merupakan batu suci di jaman Paganisme?

Ya. Batu itu dianggap suci sampai-sampai Kabah mendapatkan kesuciannya karena adanya batu hitam tersebut.

Dalam buku “The Methodological Way for Arabs” oleh Mahmoud Al-Hoot, hal. 59:

Kabah di Mekah sebenarnya adalah rangka/rumah bagi batu hitam, dan kabah-kabah lainnya juga punya fungsi yang sama, karena semua kabah itu dianggap sebagai rumah Allah, ditiap kabah itu ada batu spesial, kepunyaan Allah, yang datang dari Angkasa.

Disucikannya batu tersebut karena batu tersebut berasal dari dunia yang tidak diketahui, seperti meteorid yang datang dari angkasa dengan gegap gempita seakan berasal dari surga.

Hal itu juga dibenarkan dalam buku “The Simplified Arabic Encyclopedia”  hal. 1097:

Meteor adalah sepotong kecil materi jagat yang masuk ke atmosfir bumi dengan kecepatan sangat tinggi hingga membakar dan kelihatan seperti garis kemilau yang mengagumkan. Demikian hingga orang Bedouin menyucikan batu ajaib itu di jaman Paganisme (berhala).

Tapi jika Bedouin membuat batu itu jadi suci dijaman Pagan, kenapa Muslim juga melakukan hal yang sama?

Kita telah mengetahui bahwa Kabah sebenarnya adalah sebuah Kuil Hindu yang direkayasa Muhammad sebagai bangunan yang didirikan Ibrahim. Lihat penjelasan Kabah adalah kuil Hindu di link http://www.hinduism.co.za/kaabaa.htm

Kabah dalam agama hindu kuno merupakan rumah bagi patung-patung seperti Shiva, Hanoman, dll. Kabah juga merupakan rumah bagi Sanghey Ashweta (bahasa sansekerta), yaitu simbol lingga, atau alat kelamin Shiva. Bagi kaum Hindu kuno, mencium dan berdoa pada lingga mewakili doa bagi syahwat dan kesuburan. Orang-orang Arab kuno kemudian mengambil batu meteor hitam tersebut sebagai simbol lingga karena keajaibannya jatuh dari langit. Sanghey Ashweta tersebut mereka sebut dalam bahasa Arab sebagai Hajar Aswad

Apakah ada ritual-ritual penyucian batu tersebut dijaman Pagan?

Dalam buku “The Islamic Encyclopedia” Part 22, hal. 6960, dikatakan:

Batu hitam berumur tua hingga jaman pagan kuno; batu itu punya peran sangat keramat dalam ritual-ritual religius bagi orang-orang Arab kuno. Mereka memutari Kabah yang berisi Batu Hitam, batu yang telah dianggap suci sejak jaman kuno.

Muhammad mengikuti tradisi kuno itu ketika dia menetapkan ritual-ritual agama ciptaannya dan dia menganggap Kabah sebagai pusat dari ritual-ritual tersebut.

Kita akan memfokuskan pada beberapa ritual aneh dan menarik sebagai cara penyucian/pemujaan dari Batu Hitam tersebut.

Dalam buku “The Methodological Way for Arabs” oleh Mahmoud Al-Hoot, hal. 123:

Salah satu ritual-ritual peziarah Pagan ada sebuah ritual yang menarik dan menakjubkan, yaitu lelaki dan wanita memutari Kabah sambil bertelanjang bulat.

Apa alasan ketelanjangan tersebut?

Dalam buku “The Legendary in Quran”, hal. 16 dan 17, dikatakan:

Ketelanjangan itu karena satu alasan, karena pernah ada ritual penyembahan secara seksual terjadi didalam Rumah Dewa orang Mekkah tersebut dijaman kuno.

Dalam buku “The Father of Prophets Ibrahim”, oleh Muhammad Hosny Abdul-Hammid, diterbitkan di Kairo, halaman 92, dikatakan:

Ada sebuah ritual Pagan yang dilakukan oleh wanita, ketika mereka menyentuh batu hitam itu dengan darah mens mereka, karena darah mes bagi pagan kuno adalah rahasia kelahiran, mereka percaya bahwa wanita yang memberikan darah dan lelaki yang memberikan air maninya akan dianugerahi roh oleh Tuhan.

Mereka meniru tindakan yang dilakukan oleh Allah (Dewa Bulan) ketika meniduri Dewa Matahari (Allat).

Jadi mereka menyelenggarakan perayaan itu semirip seperti yang dilakukan oleh dewa-dewa (matahari dan bulan) lakukan sebelumnya.

(lihat juga “The Legendary and the Heritage” oleh Sayed al-Kemny, hal. 160, 162)

Hal ini juga disebutkan dalam Buku “Rites and Denominations (Al-Melal Wal-Nahl)” oleh Abe Al-Kasim Al-Shahrestany, hal. 247, dikatakan:

Ada sebuah ritual yang mendominasi saat itu, yaitu menggesekan alat vital ke batu hitam, ini dilakukan karena bentuk dari batu hitam tersebut.

Dan kata “Hajj” itu sendiri berasal dari kata “Hack” (dalam bahasa arab artinya menggesekkan).

(Ini juga disebutkan dalam buku “The Legendary in Quran”, hal. 17, 19)

Karena semenanjung Arab itu sangat luas, dan sedikit orang yang menempati tanah begitu luas, jadi mereka sangat memperhatikan tentang hal kelahiran, hingga para wanita yang tidak subur membentuk kelompok2 saat itu, dan mereka akan bertelanjang bulat ketika saatnya musim Haji dan menggesek-gesekkan bagian vital mereka, dengan darah mens yang mereka sengaja simpan, ke batu hitam, agar mendapat karunia dan bisa hamil, ini melambangkan Dewa telah memberi mereka roh.

Apa Muhammad menganggap suci Batu Hitam?

Muhammad mempertahankan ritual-ritual memutari kabah dan menengok ke arah Kabah persis seperti ritual dijaman Pagan.

“The Islamic Encyclopedia” mengatakan:

Kita bisa memastikan dari apa yang para muslim lakukan saat ini bahwa ritual-ritual tsb juga dilakukan pada masa Pagan sebelum islam. Muhammad mencium Batu Hitam sebagai pertanda ia menganggapnya suci.

Pada Hadith Sunan Al-Behigy, No. 9503 dan Sahih Bukhari 2/26/673

Diriwayatkan oleh Ibn Abbas: Rasul Allah ketika mendekati batu Hitam, dia menciumnya, menempelkan pipi kanannya. (Mereka tidak sadar bahwa di jaman pagan kuno, orang-orang saat itu menempelkan dan menggesekkan bagian vital mereka yang berlumuran darah mens ke batu hitam.) Dia mengelilinginya tujuh kali, tiga putaran sambil melompat-lompat kecil, empat kali sambil menengok batu hitam ketika melewatinya sebagai tanda penghormatan.

Dalam Musnad Ahmed, Mosnad Abdullah Ibn Al-Abbas, no. 283:

Rasul Allah datang ke mesjid dan dia mengambil batu hitam, orang-orang Quraish bilang mereka tidak berjalan tapi melompat seperti kijang, jadi dia melakukan hal tersebut tiga kali.

Sunan ibn Majah, Vol 1, Buku 25, Hadith 2957
Ini adalah hadits diceritakan oleh ibn Hisham…. ketika kami sampai Rukn Aswad (batu hitam) dia berkata, “O Abu Muhammad, “Perintah apa yang kau ingin sampaikan mengenai batu hitam ini ?” Ata’ berkata: Abu Huraira bilang padaku bahwa dia dengar Rasul Allah berkata, “Dia yang menyentuhnya sama seperti menyentuh tangan Allah yang maha pemurah.”

Sahih Bukhari Vol. 2, Buku 26, Hadith 697:
Diriwayatkan oleh Ibn Abbas: Rasul Allah melakukan Tawaf (kabah) dengan naik unta (saat itu kaki nabi sedang terluka). Ketika sampai ke sudut (yang ada batu hitam) dia menunjuk kearah batu itu memakai sesuatu pada tangannya dan berkata, “Allahu-Akbar”.

MUHAMMAD MENUNJUK HAJAR ASWAD DAN BERKATA ALLAHU-AKBAR…!

Apakah sikap dari Kalifah Umar Ibn Al-Khatab terhadap Batu Hitam?

Sahih Bukhari Vol. 2, Buku 26, Hadith 667:
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Al A’masy dari Ibrahim dari ‘Abis bin Rabi’ah dari ‘Umar radliallahu ‘anhu bahwa dia mendatangi Hajar Al Aswad lalu menciumnya kemudian berkata: “Sungguh aku mengetahui bahwa kamu hanyalah batu yang tidak bisa mendatangkan madharat maupun manfa’at. Namun kalau bukan karena aku telah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menciummu tentu aku tidak akan menciummu”.

Umar juga melihat Muhammad meloncat-loncat ketika memutari Kabah dan berkata: Apa kita lakukan kemunafikan dari kaum pagan?

Sahih Bukhari Vol. 2, Buku 26, Hadith 675
Telah menceritakan kepada kami Sa’id bin Abu Maryam telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja’far bin Abu Katsir berkata, telah mengabarkan kepada saya Zaid bin Aslam dari bapaknya bahwa ‘Umar bin Al Khaththob radliallahu ‘anhu berkata kepada rukun (Al Hajar AL Aswad): “Sungguh aku mengetahui bahwa kamu hanyalah batu yang tidak bisa mendatangkan madharat maupun manfa’at. Namun kalau bukan karena aku telah melihat Nabi Shallallahu’alaihiwasallam menciummu tentu aku tidak akan menciummu”. Maka dia menciumnya lalu berkata: “Kenapa pula kita harus berlari-lari kecil? Sungguh kami telah menyaksikan orang-orang musyrikin melakukannya namun kemudian mereka dibinasakan oleh Allah subhanahu wata’ala”. Dia berkata: “Berlari-lari kecil ini adalah sesuatu sunnah yang telah dikerjakan oleh Nabi Shallallahu’alaihiwasallam dan kami tidak suka bila meninggalkannya”.

Kita tahu apa alasannya batu itu disucikan oleh kaum pagan, tapi kenapa Muhammad juga mensucikannya? Ini butuh pemikiran lebih lanjut:

Apa ada satu alasan suci untuk itu? Dan jika cara Muhammad menghormati batu hitam adalah semacam kemunafikan untuk memenangkan hati kaum Pagan seperti yang Umar katakan, apakah pantas bagi seorang nabi untuk melakukan hal-hal demikian, menyembah patung-patung kaum pagan, hanya untuk memenangkan hati mereka? Sebenarnya ada ratusan pertanyaan tentang hal ini.

Sirat Rasul Allah karangan Ibn Ishaq dan diedit oleh Ibn Hisham, edisi Mesir, bagian pertama, hal. 27 dan 28. Di buku itu tertulis bahwa kaum Arab pagan Quraish (suku Muhammad sendiri di Mekah) di jaman pra-Islam, biasa mengadakan ibadah agama yang dinamakan Ihlal dan mereka pun mengucapkan kalimat yang menyatakan keesaan Tuhan yang berbunyi: “Labbaika, Allahumma, Labbaik” yang artinya “kami datang ke hadiratMu, wahai Allah; kami datang ke hadiratMu”.

Dan talbiya berhala ini pun dipakai Muhammad dalam ritual Islamnya:

Sahih Bukhari Vol. 2, Buku 26, Hadith 641
Dikisahkan oleh Jabir Bin Abdullah: Saat bersama sama dengan Rasulullah kami mengucapkan “Labbaika Allahuma Labbaik” ketika berhaji…

Jadi batu hitam yang sekarang disembah oleh para muslim adalah patung/sesembahan orang-orang kaum pagan jaman sebelum islam.

Ada sebuah artikel dalam koran Al-Ahram tanggal 15 Agustus 2004 oleh Dr. Ahmed Showky Ibrahim, yang mengatakan:

Kita tidak mencium batu hitam sebagai sebuah ritual tradisi, tapi sebagai kepatuhan pada perintah Allah yang Maha Kuasa.

Mungkinkah Tuhan yang Sejati memerintahkan melakukan ritual-ritual kaum pagan? Apa ada perintah dari Tuhan untuk melakukan itu (agar melakukan ritual-ritual kaum pagan)?

Ini hanyalah sebuah perjanjian antara sang nabi dengan orang-orang Mekah untuk mempertahankan tradisi Haji dengan segala ritual-ritual nya, dengan dipertahankannya ritual ini bukan saja Muhammad bisa menjadi kaya dari kedatangan para peziarah tapi juga memenangkan hati orang-orang Mekah (yang ternyata tidak bisa dia dapatkan kecuali dengan peperangan). Juga memperkaya Arab pada jaman itu, bahkan hingga sampai saat ini.

Mengenai lemparan batu (Ramy Al-Jamarat) Dr. Ahmed berkata:

Itu dilakukan ditempat dimana Setan mencoba mencegah Ibrahim mengorbankan anaknya!!!

Apa mungkin mengusir Setan dengan melemparnya memakai batu?

Dr. Ahmed menambahkan:
Batu Hitam waktu ada di surga, punya mata, mulut dan bibir. Tuhan berkata buka mulut dan makanlah kertas-kertas.

Kertas-kertas apa itu?

Dikatakan: Ketika Tuhan menciptakan Adam, dia ambil/keluarkan dari punggungnya setiap manusia yang akan diciptakannya kelak, lalu dia berkata pada manusia-manusia itu: Bukankah aku Tuhanmu? Mereka menjawab, Ya, Dia katakan pada mereka untuk bersaksi tentang itu, dan dia keluarkan perjanjian dari kesaksian itu dan memerintahkan para malaikat untuk menuliskannya dan menaruh kertas-kertas itu pada mulut Batu Hitam.

Apakah tiap muslim yang pergi ke Mekkah melihat mata dan mulut dari Batu hitam? Mana kebenaran legendaris dari hal tersebut?

Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. (QS 112:1-2)

Jutaan umat Islam bepergian tiap tahun ke Mekah, memutari sebuah batu dan kata mereka Muhammad telah memusnahkan agama2 berhala, sementara mereka sendiri melakukan penyembahan2 yang dilakukan agama2 berhala, sampai detik ini juga.

IRONIS SEKALI !

Truly Islam

Post a comment or leave a trackback: Trackback URL.

Comments

  • Mr.Nunusaku  On 6 February 2014 at 17:09

    Kalau dilihat Asward Hajar batu hitam sama seperti vagina Aisyah yang setiap muslim naik haji harus mencium vagina Aisya karena sunnah nabi Muhammad.

    Seperti kata Muhammad Wahyu itu turun jika aku berada dalam satu selimut dengan Aisyah, anda dapat bayangkan selama Muhammad lagi menjilat vagina Aisyah sambil menunggu ilahi akan turun dari syurga, pada intinya wahyu itu akan turun melalui vagina Aisyah

  • Agam abdillah  On 9 February 2014 at 22:21

    Bicra tanpa dalil goblokx c nunusaku ni ! Munk adakah dalilx 1 slimut dgn aisyah trun wahyu ? Kasian ku lyat kw bh ! Padahal goblok tp sok pintar n sok kuat ! Sni kw law brani tumpaslah islam di kaltim ne ! Kami org2 dayak kutai ga kenal tkut ! Gaya ja lu di poso !

    • Apa Aja  On 10 February 2014 at 02:19

      Ente ga perlu pamer kebiadaban islam dgn ngamuk2 ngancam (hati2 bisa kesurupan setan goa hira)
      Ini dalilnya ttg muhammad yg dpt wahyu dlm selimut dgn aisyah (perhatikan tulisan yg ane bold):

      Hadith Sahih Bukhari Vol. 5, Buku 57, Hadith 119:
      Diriwayatkan oleh ayah Hisham:
      “Orang-orang biasa memilih memberikan hadiah mereka (kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam) saat beliau giliran di rumah ‘Aisyah radliallahu ‘anha. ‘Aisyah radliallahu ‘anha berkata; “Maka shahabat-shahabatku (para istri Nabi yang lain) berkumpul pada Ummu Salamah dan berkata; “Wahai Ummu Salamah, sesungguhnya orang-orang memberikan hadiah kepada beliau shallallahu ‘alaihi wasallam saat beliau giliran di rumah ‘Aisyah. Dan kami menghendaki kebaikan sebagaimana yang juga ‘Aisyah radliallahu ‘anha kehendaki. Maka itu mintalah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam agar beliau memerintahkan orang-orang apabila hendak memberi hadiah kepada beliau agar memberikanya kepada beliau saat beliau berada dimana saja dari giliran belau (di rumah istri-istrinya) “. ‘Aisyah radliallahu ‘anha berkata; “Maka Ummu Salamah menyampaikan hal ini kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam”. Ummu Salamah berkata; “Beliau menolak berbicara denganku. Dan ketika beliau datang kembali kepadaku, aku sampaikan lagi hal itu namun beliau tetap menolak berbicara. Ketika untuk yang ketiga kalinya aku sampaikan, beliau berkata kepadaku: “Wahai Ummu Salamah, janganlah kamu sakiti aku dalam masalah ‘Aisyah. Karena demi Allah, tidak ada wahyu yang turun kepadaku saat aku dalam selimut seorang istri diantara kalian kecuali dia (‘Aisyah)”.
      Sumber: http://sunnah.com/bukhari/62/122

  • Agam abdillah  On 9 February 2014 at 22:33

    Kbencianmu ma islam ngeri ya. . .bgus ko pelajarilah dlu biblemu 2 ! Truz law ko coment nymbungkan dgn topik yg tman2 tnxkan bh ! Jgn dr pemikiranmu sndri, i2 pertnda law u 2 tkut kalah argument ! Malu ku bh bc2 coment2mu 2 ga berbobot ! Sudah2lah ! Hbatlh munk kw dh tumpas mua org islam d poso tu , v law kw brani lawan ku sni ! ! ! Ku lyatkan kw parang terbangku bh ! Tobatlah kw sdah ! Drpd kekal kw d neraka ! Gada tu sejarahx menghpus dosa ! Catshitt ja muax tu ! Dosa2 ! Amal2 ! Beda wadahx ! Di kiri ama di kanan! Pasti gda di biblemu kan ! I2lah ajaranmu tu terlalu bnyak bcra ja di dlamx v muax ga jelas ga spesifik ! Krn 2 revisian paus ! Cb buka al-quran ya pank !

    • nano  On 23 April 2014 at 08:56

      Memang islam tidak bisa menjelaskan dengan baik. Selalu nyumpah serapah. Tapi itulah ciri khas islam… Hanya berisi orang2 bodoh dan bego.
      Itulah sebabnya islam terbelakang dan miskin. Idiot. Kampungan. Hipersex. Dllllllllll islam identik dengan kemunduran dan kehancuran.

  • jasa pengacara perdata  On 24 September 2018 at 02:01

    Hi, I wish for to subscribe for this weblog to take latest updates, thus where can i do it please help.

  • pengentot alloh  On 8 November 2018 at 04:34

    Kasian nih umat onta udah dikibulin muhammad. Udah jelas-jelas nyembah batu masih nyangkal. Tuhan itu omnipresence, masa konsep sederhana gitu aja ngga ngerti sih? Slim… sliim….

Blog ini hanya membahas tentang ISLAM. Jika Anda berkomentar selain daripada Islam, insyaallah akan mendapat azab dari Admin yaitu DIHAPUS tanpa peringatan. Silahkan memberi komentar sesuai isi artikel. Wassalam.