Pentingnya Menjadi Ex-Muslim

Ex-Muslim LogoOleh: Council for Ex-Muslims of Britain Forum

Kami merasa bahwa dengan meninggalkan Islam kami telah mencapai kemenangan bagi kemerdekaan dan mengatasi tirani agama, dan kami ingin menolong orang lain mencapai prestasi serupa. Kami punya pesan penting yang harus disampaikan. Karena kepentingan itulah kami merasa bangga menyebut diri sebagai ex-Muslim.

Identitas pribadi merupakan hal yang dinamis dan bisa berubah. Sebagai manusia, kita belajar dan berkembang; kita mempelajari hal lain dan ini membuat diri kita berkembang. Kita mengalami proses perubahan dan pencerahan. Kita punya kemampuan untuk berubah pendapat. Kami dulu menyebut diri kami sebagai “Muslim”, tapi sekarang tidak lagi. Kami hanyalah orang-orang yang berubah pendapat akan Islam. Kami menyadari bahwa Islam, seperti agama-agama mayoritas lainnya, adalah sistem politik sosial yang digunakan oleh sekelompok orang di masa tertentu dalam sejarah manusia.

Banyak umat Muslim yang dengan bangga mengaku bahwa Islam merupakan agama yang paling cepat berkembang di dunia – berdasarkan perhitungan yang meragukan. Berbagai usaha dilakukan Muslim untuk membuat Islam tampak menarik bagi orang dari berbagai kalangan dan budaya di seluruh dunia agar mereka mau memeluk Islam.

Pada kenyataan, pintu biasanya mengayun pula ke arah berlawanan, dan hal ini seringkali luput dari pengamatan para pendukung Islam. Realitas malahan menunjukkan bahwa orang-orang meninggalkan Islam – dan juga agama lain – dalam tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Jika ada orang yang mualaf, biasanya umat Muslim bersorak-sorai. Akan tetapi jika seorang Muslim menjadi murtad, seringkali dia mengalami penindasan, pengasingan, dan ancaman penuh kekerasan. Penindasan yang sengaja dilakukan Muslim ini secara efektif mengurangi jumlah murtadin dan membuat mereka bersembunyi ketakutan. Siapapun yang mengerti Islam dan Syariah tentu mengetahui dengan jelas bahwa orang yang mengumumkan diri sebagai ex-Muslim atau murtadin secara otomatis akan menjadi target hukuman mati.

Islam mengajarkan bahwa ada dan harus ada ex-Kristen, ex-Yahudi, dan ex-Hindu. Jika para ex ini lalu jadi mualaf, maka umat Muslim bersuka cita. Orang-orang dari latar belakang kafir ini dianggap sebagai orang yang dulu sesat dan sekarang melihat kebenaran Islam. Sebaliknya, istilah ex-Muslim merupakan hal yang biasanya menyinggung perasaan umat Muslim, terutama bagi Muslim yang suka berdakwah demi tersebarnya Islam.

Setelah kematian Muhammad di abad ke 7, peperangan pertama yang dikobarkan Abu Bakar ditujukan pada para ex-Muslim. Perang Ridda atau Perang Murtad yang penuh banjir darah dilakukan Muslim untuk menyerang suku-suku yang tak percaya Muhammad adalah utusan Allah, dan juga suku-suku yang dulu Muslim tapi lalu menolak untuk tetap menjadi budak Allah dan suku-suku ini memberontak terhadap tirani Islam yang berpusat di Medina.

Kejadian sejarah cenderung berulang kembali. Sekarang di jaman modern ini, para ex-Muslim tetap saja diserang. Kami yang menyebut diri sebagai ex-Muslim mengerti mengapa identitas kami yang sekarang ini harus dijaga. Ini adalah identitas seorang budak yang telah merdeka. Ini merupakan identitas pemberontak terhadap tirani agama yang yang merasa sok tahu akan apa yang diinginkan Tuhan. Ini merupakan identitas orang yang tanpa takut menyatakan bahwa sang Raja telanjang alias tidak mengenakan baju apapun, meskipun mayoritas orang mengatakan sebaliknya.

Menjadi ex-Muslim merupakan pernyataan sederhana yang tegas bahwa seseorang telah menemukan kontradiksi, kesalahan, dan kebejadan moral dalam Islam dan kitab sucinya, dan telah menolaknya mentah-mentah. Ini merupakan pernyataan protes melawan umat agama yang mencoba memberangus kami dan mengekang kebebasan nurani para pria dan wanita yang tidak sependapat dengan mereka. Ini merupakan identitas yang memiliki pesan penting untuk disampaikan.

Di bulan Oktober 2012, jurnalis Mehdi Hasan berbicara di London School of Economix, dalam perdebatan melawan David Aaronovitch tentang Hak untuk Menyinggung Perasaan. Dia menjelaskan pandangannya akan identitas Muslim:

“Sebagian kaum liberal yakin bahwa kepercayaan-kepercayaan itu berbeda-beda. Mereka yakin bahwa orang bisa merubah kepercayaannya. Tapi kau tidak dapat merubah warna kulitmu dan jenis kelaminmu. Tapi saya berbeda pendapat dengannya tentang agama dan bagaimana orang memeluk agamanya, terutama khususnya kaum Muslim. Kepercayaan Islamku menunjukkan siapa jati diriku, lebih daripada rasku atau latar belakang budayaku. David ingin bisa bebas mengejek kepercayaanku atau nabiku tapi dia tidak akan berani mengejek rasku. Sebagai seorang Muslim, aku lebih memilih dia mengejek warna kulitku daripada mengejek hal yang paling penting dalam diriku, yakni agamaku dan nabiku. Aku tahu bahwa banyak diantara kalian yang sukar mengerti hal ini, tapi aku lebih mencintai Nabiku daripada orangtuaku sendiri. Atau istriku. Atau anak-anakku. Itulah makna sang Nabi bagiku.”

Penjelasan ini dengan tepat mewakili bagaimana Muslim melihat identitasnya. Pandangan ini sangat sejalan dan menyatu dengan irasionalitas, tak berperikemanusiaan, dan kekonyolan. Hal ini harus diperdebatkan.

Bayangkan: Jika seseorang sangat lebih mencintai Muhammad daripada anak-anak, orangtua, dan istri/suami sendiri, maka bagaimana sikapnya terhadap seorang ex-Muslim yang berani mempertanyakan ucapan dan tindakan Muhammad? Seringkali mengritik Muhammad dianggap sebagai perbuatan yang lebih nista daripada mengritik keluarga sendiri. Karena itulah para ex-Muslim menghadapi penindasan, pemberangusan, dan bahwa kekerasan yang dilakukan anggota keluarga sendiri, jika berani buka mulut dan mengutarakan pandangan mereka akan Islam.

Bayangkan: Jika seseorang mengatakan bahwa Islam itu lebih penting daripada ras mereka, maka bagaimana sikapnya pada orang yang berubah iman dan meninggalkan Islam? Seringkali Muslim murtad dianggap sebagai pengkhianat politik, atau sebagai orang yang telah meninggalkan “kebenaran” yang dianggap lebih penting daripada ras bangsa itu sendiri. Bagi mereka yang menjunjung tinggi identitas agama di atas segala hal, mengritik dan mengungkapkan sisi buruk Islam dianggap lebih jahat daripada sikap seorang rasis.

Bagi pemikiran seperti itu, keberadaan kaum ex-Muslim atau murtadin merupakan penghinaan atas segala perintah Allah dalam Islam. Para murtadin dianggap melakukan perbuatan kriminal yang berlawanan dengan segala perintah Allah dan Muhammad pada umat manusia.

Anggapan ini diwujudkan dalam bentuk isolasi (penyekatan) terhadap kaum murtadin.

Banyak Muslim yang hidup di masyarakat sekuler yang liberal merasa tidak suka akan persoalan murtad dan penghujatan karena mereka ingin menjaga keutuhan iman Islam mereka. Mereka menganggap Islam harus dilindungi dengan sikap pasif agresif yang menjadi identitas politik mereka. Mereka bersikap pasif terhadap segala hal yang membuktikan penindasan yang dilakukan atas nama Islam, tapi bersikap agresif terhadap segala hal yang mereka anggap mengritik Islam.

Perilaku ini menunjukkan bahwa bagi mereka Islam terletak di atas segala kritik, dan bahkan tak boleh dikritik. Semua pihak yang berani mengritik dan menunjukkan perbuatan biadab Muhammad dianggapnya sebagai setan yang jahat. Usaha membentengi Islam dari segala macam kritik berakar dari pendapat sombong tak masuk akal bahwa pemahaman akan Islam tidak perlu dirubah.

Identitas ex-Muslim merupakan mercu suar bagi mereka yang tidak setuju dengan pendapat sombong itu. Melalui suara para ex-Muslim, terungkaplah dengan jelas segala dakwah dua muka (di depan masyarakat Barat mereka mengatakan Islam itu penuh kasih, tapi di belakang mereka mengatakan kaum Barat adalah musuh Islam), kemunafikan ala Islam dan penindasan agama terhadap kaum murtadin.

Banyak Muslim yang berharap orang-orang seperti kami itu lebih baik tidak ada saja di bumi. Mereka lebih suka jikalau identitas “ex-Muslim” itu diberangus dan disembunyikan saja di sudut ruang gelap di bawah tanah sehingga bisa dilupakan begitu saja. Akan tetapi, sudah menjadi bagian penting bagi masyarakat liberal sekular bahwasanya seseorang bisa bebas dan berhak menentukan jati dirinya masing-masing. Kami adalah para ex-Muslim, yang merasa bangga karena telah mengatasi tirani agama; kami tak akan bisa diberangus dan kami tidak akan enyah. •

Faith Freedom Forum Indonesia

Post a comment or leave a trackback: Trackback URL.

Comments

  • Ahmad Hasyimi Wrisah  On 22 February 2014 at 02:54

    Peristiwa yang ada didepan setiap generasi bagi kehidupan umat manusia menggelinding n bergerak disetiap perubahan zaman maka didunia ini tiada yang hilang perpindahan suatu peristiwa pada actor yang berbeda menyebab penuh tanda tanya. Jawaban berbagai ragam analisa serta perdebatan yang hangat di seluruh pelosok dunia, sandiwara Allah di alam semesta menjadi bertambah seru, semua tiada yang dusta terukir pada alam semesta, dimana siang-malam, gelap-terang, laki2-perempuan,hidup-mati dst bergerak beredar secara gandengan secara suka atau menolak peristiwa yang dihuni Gaib menerpa manusia sebagai actor utama dimuka bumi ini, aih rasa g’mampu halaman tulisan untuk menampung gelora jiwa yang membara banyak memikul beban dimana diri ini g’mampu memikulnya, karena itu aku memilih yang sudah terpilih, sudah berusaha memilih, namun yang muncul diluar proigram, (Aku Ada dalam Tiada) wslm untuk semua

  • Bang kumis  On 16 May 2014 at 08:58

    Benar sekali..
    Dan selama nyawa kami masih melekat, kami akan tetap berusaha dgn segala cara untuk membunuh islam, agar punah dari bumi tercinta..
    Karena kami yakin tanpa monster islam, dunia akan sangat dan sangat lebih baik dan lebih indah dari sekarang.

    mengapa demikian ??

    Karena islam bukanlah agama tetapi sebuah faham sesat yg mengajarkan
    utk MEMBENCI SESAMA MANUSIA !
    dan ini merupakan point yg sangat mendasar dari segala permasalahan yang timbul akibat ideologi islam..

    Dengan adanya doktrin kebencian dari ideologi islam,
    Seseorang yg telah terobsebsi akan kebenaran semu islam, akan melakukan segala bentuk kejahatan kemanusiaan secara sadar tanpa pernah merasa bersalah atas apa yg diperbuatnya dengan alibi
    “MENEGAKKAN AGAMA ISLAM”
    sekali lagi saya tegaskan, islam bukanlah agama tetapi “IDEOLOGI atau FAHAM SESAT”

    ada cukup banyak komunitas2 beragama didunia
    ini, tetapi tidak ada satupun yang melakukan aksi kekerasan, intimidasi secara fisik dan psikis bahkan pembunuhan terhadap
    anggota dari komunitas beragama tsb hanya karena sang anggota keluar atau
    mengundurkan diri ataupun melakukan konversi ke komunitas lain
    KECUALI
    I S L A M !!

    Mu’aadz berkata : “Allah dan Rasul-Nya telah memutuskan bahwa siapa saja yang kembali dari agamanya (kepada kekafiran), maka bunuhlah ia” – atau : “Barangsiapayang mengganti agamanya, maka bunuhlah ia” [Diriwayatkan oleh Ahmad, 5/231; shahih]

    Dari kutipan Hadist diatas secara jelas telah mengindikasikan bahwa islam bukanlah agama..

    Sebagai bahan kajian, kasus2 demikian biasanya terjadi didalam komunitas yang disebut
    SEKTE SESAT !!

    Kalian umat muslim boleh saja menuduh bahwa kami juga pembenci, itu hak kalian dan sah-sah saja..

    TETAPI

    yg membedakan kami dengan kalian adalah :

    KAMI MEMBENCI ISLAM, tapi
    KAMI TIDAK MEMBENCI MANUSIANYA HANYA KARENA MEREKA MENGAKU BERAGAMA ISLAM..
    Justru kami berusaha untuk menyadarkan mereka dari tipu daya islam.

    KAMI AKAN MEMBUNUH ISLAM, tapi
    KAMI TIDAK AKAN PERNAH MEMBUNUH MANUSIANYA HANYA KARENA MEREKA MENGAKU BERAGAMA ISLAM.
    DAN TIDAK AKAN PERNAH..
    DAN TIDAK AKAN PERNAH..

    Nyawa sangat berharga bagi pemiliknya,
    jadi mengapakah kita harus mengambil sesuatu yang sangat berharga itu dari orang lain,
    jika kita sendiri tak ingin kehilangan sesuatu yg sangat berharga itu, hanya karena perbedaan pendapat dan pemahaman.

    DAN IDEOLOGI SEKTE SESAT ISLAM MENGAJARKAN UNTUK MEMBENCI DAN MEMBUNUH MANUSIA NON ISLAM.

    saya ulangi point
    kesesatannya :

    MEMBENCI DAN MEMBUNUH SESAMA MANUSIA !!

    Jadi fikirkanlah lagi atas keislaman yg telah anda anut.

    Saya percaya bahwa kalian2 (muslim) tidak dilahirkan untuk menjadi PEMBENCI dan PEMBUNUH sesama manusia,

    saya percaya bahwa kalian (muslim) sebagai manusia, sesungguhnya sangat mengasihi sesama manusia, dan merindukan suatu kehidupan yang damai dan indah, tanpa kebencian tanpa peperangan.

    Jadi mengapakah harus menganut suatu ideologi yang jelas-jelas menanamkan kebencian dan mengajarkan pembunuhan terhadap sesama manusia ??

    Wassalam…

    • Shield of AntiChrist  On 16 May 2014 at 11:39

      Amin… Kasih terhadap Tuhan Yang Sejati dan kpd sesama manusia adalah segalanya.. Ad Maiorem Dei Gloriam..

    • koko  On 16 May 2014 at 13:57

      mis.. , nggak usah
      banyak omong..
      terlalu
      banyak bantahan tuk
      itu. jawab
      saja
      pertanyaan ku
      aku mau berdoa
      kepada Tuhan
      Yang
      benar,, YANG SEJATI, Yang
      menghidupkan dan
      MEMATIKAN, Tuhan
      tempat
      meminta
      petunjuk, Tuhan yang
      segala
      nya benar
      bagi Nya,
      a. kamu mau aku
      doakan
      mendapat
      petunjuk dari Tuhan
      yang aku
      maksud
      dalam 30hari JIKA
      perkataan dan
      tulisan mu adalah
      SALAH
      b. kamu mau aku
      doakan
      mendapat
      hukuman dari Tuhan
      yang aku
      maksud
      dalam 30hari atas apa
      yang telah
      kau
      katakan dan yang kau
      tulis JIKA
      itu
      adalah SALAH

    • isukan  On 18 May 2014 at 07:39

      salut nih liat semangatnya bang kumis… teruskan bang
      buka borok islam,, biar muslim tau bgmn islam sesungguhnya

  • koko  On 16 May 2014 at 14:04

    KEPADA SESAMA MANUSIA KRISTEN…
    KALAU YANG BEDA… TAU SENDIRI LAH,,,
    HE HE HE HE HE HE HE….

    shield,,, nggak usah
    banyak omong..
    terlalu
    banyak bantahan tuk
    itu. jawab
    saja
    pertanyaan ku
    aku mau berdoa
    kepada Tuhan
    Yang
    benar,, YANG SEJATI, Yang
    menghidupkan dan
    MEMATIKAN, Tuhan
    tempat
    meminta
    petunjuk, Tuhan yang
    segala
    nya benar
    bagi Nya,
    a. kamu mau aku
    doakan
    mendapat
    petunjuk dari Tuhan
    yang aku
    maksud
    dalam 30hari JIKA
    perkataan dan
    tulisan mu adalah
    SALAH
    b. kamu mau aku
    doakan
    mendapat
    hukuman dari Tuhan
    yang aku
    maksud
    dalam 30hari atas apa
    yang telah
    kau
    katakan dan yang kau
    tulis JIKA
    itu
    adalah SALAH

  • Anjii  On 18 July 2017 at 07:12

     ( 2012.03.10 17:27 ) : Thanks for every other infarmotive blog. Where else may I get that kind of info written in such a perfect manner? I have a challenge that I am just now running on, and I’ve been at the glance out for such info.

Blog ini hanya membahas tentang ISLAM. Jika Anda berkomentar selain daripada Islam, insyaallah akan mendapat azab dari Admin yaitu DIHAPUS tanpa peringatan. Silahkan memberi komentar sesuai isi artikel. Wassalam.