Guru Agama Islam Sodomi 27 Bocah Pengajian di Tasikmalaya

Metrotvnews.com, Tasikmalaya — Seorang guru honorer Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kampung Nagrog, Desa Padasuka, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya, mencabuli 27 bocah SD yang menjadi murid pengajiannya sejak tahun 2008.

Kasus tersebut terungkap setelah orang tua korban melaporkan perbuatan tersangka ke Markas Polres Tasikmalaya, Mangunreja. Guru itu berinisial AK, 25 tahun.

AK mengaku perbuatannya dilakukan sebagai balas dendam. “Saya dulu pernah jadi korban sodomi sejak masih kecil, saya melakukan ini sebagai balas dendam,” kata AK saat dimintai keterangan di Ruang Satreskrim Polres Tasikmalaya, Kamis (6/11/2014) siang.

Selain berstatus sebagai guru agama honorer lulusan sarjana pendidikan Islam di Cipasung, Singaparna, Asep pun sebagai guru ngaji Diniyah berada di kampung halamannya. “Saya baru setahun lulus sarjana pendidikan Islam di Cipasung,” ujarnya.

Pelaku melakukan aksi bejatnya saat menggelar pengajian di rumahnya. Perbuatannya itu telah dilakukan sejak dirinya masih berstatus sebagai mahasiswa. Ia pun mengancam korban agar tidak memberitahukan kepada para orang tuanya.

Sementara itu, Kepala Unit PPA Satreskrim Polres Tasikmalaya, Ipda Wahyu Hidayat, membenarkan adanya kejadian tersebut. Pihaknya menerima laporan dari salah seorang korbannya sejak Selasa (4/11/2014) kemarin.

“Kami menerima laporan dari orang tua salah seorang korban yang melaporkan anaknya telah disodomi oleh terlapor,” ungkap Wahyu, Kamis (6/11/2014) siang.

Sesuai pengakuan pelaku, jumlah korban sementara baru 27 orang. Seluruhnya merupakan anak kecil yang masih berstatus siswa SD dan berkelamin laki-laki.

“Jadi terlapor ini mengakui telah menyodomi 27 orang korbannya. Kalau awal diketahui orang tua korban baru beberapa hari kemarin dan para orang tua berinisiatif untuk melakukan pemeriksaan secara visum anaknya,” ujar Wahyu.

Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus tersebut dan pihaknya baru berhasil meminta keterangan dari lima orang korban dan yang lainnya masih mengumpulkan saksi dan barang bukti.

Camat Sukarame, Aa KHaerudin, menerangkan bahwa AK bukan PNS melainkan guru honorer. “Dia sebagai guru honorer di MTs dan guru ngaji di kampungnya, statusnya bukan PNS. Jadi kejadiannya sudah lama,” ungkapnya. •

Sumber: MetroTVnews.com

Post a comment or leave a trackback: Trackback URL.

Blog ini hanya membahas tentang ISLAM. Jika Anda berkomentar selain daripada Islam, insyaallah akan mendapat azab dari Admin yaitu DIHAPUS tanpa peringatan. Silahkan memberi komentar sesuai isi artikel. Wassalam.