Manusia Tidak Butuh Islam

Oleh: Duladi ⦁

Penanya: Pak Duladi, Islam mengklaim bahwa tanpa agama manusia tak akan selamat di dunia-akherat, karena kelak di alam kubur manusia akan ditanya apa agamanya. Kalau agamanya bukan Islam, akan mengalami siksa kubur.

Duladi: Itu kan cuma cerita. Siapa yang pernah mengalaminya? Muhammad yang menceritakan itu saja belum pernah mengalaminya, beliau belum pernah mati dan hidup kembali, supaya dia dianggap layak untuk bercerita tentang alam kubur.

Begini ya, sesungguhnya manusia tidak butuh Islam.

Kalau manusia butuh agama untuk membimbing akhlaknya itu benar. Tapi kalau Islam, 100% manusia tidak membutuhkannya.
Semua yang diajarkan Islam, sudah diketahui oleh manusia sejak dahulu, bahkan sejak zaman Adam. Apa sih yang Islam ajarkan, yang manusia tidak tahu dan tidak suka?

Bahkan binatang saja tahu, dan binatang tidak butuh Islam.
Harimau tidak perlu diajari oleh Islam, untuk bersikap manis kepada sesama harimau dan bersikap keras kepada hewan lain.

Tapi anehnya, Islam mengajarkan ini:

QS Al Fath (48):29
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.

Manusia-manusia jahat, perampok, gerombolan preman, kaum gengster, tak perlu diajari oleh Islam, mereka sudah tahu bagaimana seharusnya memperlakukan orang-orang di luar kelompok mereka.

Naluri Islam adalah sama seperti naluri binatang.

Dan manusia-manusia jahat sejak dulu pun memilikinya. Jadi untuk apa Islam? Islam hanya untuk melegitimasi sifat-sifat kebinatangan tersebut.

Tujuan Islam adalah agar manusia yang memiliki sifat-sifat jahat tidak merasa malu dengan sifat jahatnya, karena Islam memberi legitimasi.

Siapa yang tidak tahu, kalau manusia harus berpakaian? Sejak Adam makan buah terlarang di taman Eden, Adam sudah tahu kalau telanjang itu memalukan.

Jadi untuk apa Islam mengajarkan berpakaian? Kalau wanita dipaksa membungkus tubuhnya kayak lontong, itu sebenarnya untuk mengakomodasi ego laki-laki yang ingin “menguasai wanitanya” secara total.

Jadi Islam hanya mengajarkan apa yang laki-laki ajarkan, dan itu sudah ada sejak dulu, hanya saja belum mendapatkan pengesahannya karena dianggap feodal.

Dari dulu, di dalam masyarakat feodal, laki-laki bertindak sewenang-wenang kepada perempuan, suami melakukan kekerasan terhadap istrinya karena dianggap melakukan kesalahan atau melakukan perbuatan yang tidak menyenangkan suaminya.

QS An Nisaa’ (4):34
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.

Jadi untuk apa Islam mengajarkan, “Pukullah istrimu?” Para pria jahat dari dulu sudah melakukannya. Tujuan Islam adalah untuk memberi legitimasi bagi kekerasan tersebut.

Semua yang Islam ajarkan sudah basi. Binatang buas dan manusia-manusia jahat sudah memiliki watak seperti yang Islam ajarkan itu.
Buat apa ada Islam, kalau bukan hendak memberi keabsahan bagi watak-watak yang tidak benar?

Islam membuat banyak kebohongan, katanya Islam menghormati wanita, Islam menentang perbudakan, Islam mengajarkan akhlak mulia.

Sudah saatnya kita membuka mata lebar-lebar. Apa yang baru yang islam ajarkan pada kita, yang kalau kita mengamalkannya kita akan menjadi manusia baik?

Tidak ada. Nol. Kosong!

Semua orang jahat bisa mengamalkan ajaran Islam tanpa terkecuali. Agama seharusnya mengajarkan perbuatan baik, bukan mengajarkan hal-hal basi yang secara naluri manusia sudah memilikinya, bahkan binatang buas pun memilikinya.

Perbuatan baik adalah perbuatan yang tidak bisa diamalkan oleh orang jahat, dan bila orang jahat mengamalkannya dia tak bisa disebut jahat lagi.

Adakah Islam mengajarkan itu? Semua yang Islam ajarkan, bisa diamalkan dengan sempurna oleh siapapun. Bahkan orang-orang biadab seperti ISIS pun bisa.

Siapa yang tidak bisa berjilbab? Memangnya teroris tidak bisa berjilbab? Siapa yang tidak bisa menjalankan sholat 5 kali sehari? Amrozi malah sholatnya 7 kali sehari, yang 5 wajib, yang 2 sunnah.

Sudahkah anda berpikir?
Kalau belum, BERFIKIRLAH! ⦁

Post a comment or leave a trackback: Trackback URL.

Blog ini hanya membahas tentang ISLAM. Jika Anda berkomentar selain daripada Islam, insyaallah akan mendapat azab dari Admin yaitu DIHAPUS tanpa peringatan. Silahkan memberi komentar sesuai isi artikel. Wassalam.