Islam Sengaja Ciptakan Perang Agama

Oleh: Duladi •

Baru-baru ini, orang Kristen di Yogya diteror ketika beribadah. Rumah ibadahnya diserang dan seorang pendeta dianiaya.

Kenapa orang Kristen dimusuhi? Apakah karena orang-orang yang sedang beribadah paskah itu adalah perampok atau tukang perkosa budak? Bukan.

Mereka dimusuhi karena alasan agama. Islam membenci orang lain karena agamanya. Kalau muslim mengatakan penyerangan itu dikarenakan rumah penduduk dijadikan tempat ibadah, atau tempat ibadah itu tidak ada ijinnya, itu hanya DALIH. Kalau yang beribadah itu muslim, mereka tidak akan diserang. Sekalipun yang dijadikan tempat beribadah adalah rumah penduduk, atau sekalipun tempat ibadah itu tidak berijin, tidak akan diserang dan tidak akan dilempari batu. Tapi karena yang beribadah itu bukan muslim, dan kebetulan Islam menemukan dalih untuk membenarkan luapan kebenciannya (semisal soal ijin pembangunan rumah ibadah, dst), maka muslim merasa mendapatkan “LEGALITAS” untuk menyerang. Permusuhan yang selama ini mereka simpan dalam hati, dapat mereka luapkan sampai puas dengan terang-terangan tanpa rasa takut.

Permusuhan yang Islam tanam ke dalam hati kita terhadap orang adalah atas dasar agama/akidah.

Itulah mengapa, setiap ada konflik, Islam selalu mengkaitkan dengan agama. Seperti Polisi Densus 88 yang menembak mati para teroris, Islam mengatakan bahwa Polisi telah membantai umat Islam. Polisi telah memerangi Islam. Apa maksud dari ucapan ini? Untuk menciptakan PERANG AGAMA.

Ada kawan Muslim menyanggah:

Kalo Islam sengaja mau perang sma Kristen,.knapa cma di jogja?

Tanggapan:

Kenapa di Yogya kata anda? Anda tidak melihat di Bekasi? atau di daerah-daerah lain? Kebencian Islam terhadap orang karena alasan agama sudah dibuktikan berkali-kali. Seperti penolakan muslim terhadap Lurah Susan, terhadap Ahok, dan ucapan-ucapan Rhoma Irama serta FPI yang menunjukkan betapa bencinya mereka kepada orang lain karena alasan agama.

Islam tidak suka kepada orang karena agama, bukan karena orang itu maling atau perampok. Dan Islam ingin, kebencian yang ditanamkannya ini benar-benar berkembang menjadi sebuah perang besar. Karena itulah setiap kali ada momen yang melibatkan orang non-muslim dengan muslim, dan kebetulan yang jadi korbannya adalah muslim, maka itu segera diklaim sebagai Kafir memusuhi Islam atau Kafir memerangi Islam. Islam ‘kegirangan’ bila menjumpai momen-momen seperti ini.

Semisal saja ada pembantu rumah tangga yang dianiaya oleh majikannya. Islam melihat, majikannya itu beragama apa dan pembantunya beragama apa. Jika majikannya itu beragama kafir dan pembantunya itu muslim, Islam langsung ‘kegirangan’. Oleh Islam, kasus seperti ini bisa dijadikan momen untuk memulai PERANG AGAMA. Maka tidak jarang Islam lewat para ustadnya menyebut peristiwa penganiayaan seperti di atas sebagai “KAFIR menganiaya umat Islam”

Apa yang sesungguhnya tidak ada hubungannya dengan agama, Islam sengaja membuatnya seakan-akan itu adalah konflik agama. Karena memang itulah yang Islam kehendaki.

Seharusnya, jika orang-orang kafir ber-ideologi sama, yaitu berpaham kekerasan, orang kafir semisal Kristen harusnya menyebut peristiwa di Yogya itu sebagai bukti ISLAM telah memerangi KRISTEN.

Jika kalimat “ISLAM memerangi KRISTEN” ini disebarluaskan, barulah ORANG-ORANG MUSLIM sadar bahwa seperti itulah yang selama ini Islam suka ucapkan ketika menyebut YAHUDI memerangi ISLAM, Amerika memerangi Islam, dst. •